Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Kunci Mendidik Murid Hadapi Risiko AI, Pakar: Tanamkan Keindonesiaan hingga Otonom

Minggu, 03/11/2024 | 16:55 WIB | IPTEK
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
□Oleh: Novia Aisyah - detikEdu
■workshop komunitas GSM Sibon (Situbondo-Bondowoso) dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda (29-30/10/2024). Foto: Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Getty Images © 2024 GetarMerdeka.com
Jakarta, GetarMerdeka.com — Kecerdasan buatan atau AI memengaruhi berbagai lini mulai dunia profesi hingga akademik. Penting bagi manusia untuk tidak terjajah oleh kemajuan digital ini sendiri. Terlebih ketidakpastian dunia diproyeksikan akan terjadi.
Ini sebabnya pakar pendidikan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal menegaskan pendidikan perlu menyediakan bekal untuk masyarakat Indonesia supaya bebas dari keterjajahan digital.
Seperti pendidikan di China yang mengedepankan STEM (science, technology, engineering and mathematics) seraya integrasi seni dan budaya. Juga pendidikan Jepang yang menitikberatkan pengembangan karakter, kreativitas, keterampilan hidup, dan inovasi, maka menurut Rizal kedua negara ini memiliki konsep pendidikan yang tak melulu menekankan kecerdasan akademik sebagai satu-satunya orientasi.
#ADVERTISEMENT
#SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kemajuan AI telah pada titik mencapai kemampuan melakukan otomasi analitik yang membuat banyak profesi seperti guru, dosen, saintis, ahli hukum, pegawai bank, hingga dokter terancam hilang digantikan oleh AI. Akan muncul jenis pekerjaan baru yang kita belum tahu seperti apa," kata Rizal pada workshop komunitas GSM Sibon (Situbondo-Bondowoso) dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda (29-30/10/2024).
Baca juga: Ilmuwan BRIN Raih Pemuda Inspiratif Kemenpora & Masuk 2% Peneliti AI Terbaik Dunia
Kunci Mendidik Murid di Tengah Gempuran AI
Rizal menjelaskan, AI sekarang ini dan mungkin hingga dekade ke depan masih lebih banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas secara drastis di segala bidang seperti perdagangan, pendidikan, dan kesehatan. Walau begitu, AI juga berisiko besar untuk eksistensi kemanusiaan apabila manusia sendiri salah menanamkan sistem nilai (values) ke dalam algoritmanya.
#ADVERTISEMENT
"Kita harus dapat mewujudkan pendidikan yang membangun keindonesiaan, yakni, selain kuat dalam berpikir kritis, kreatif, dan etis, juga memiliki pemahaman mendalam tentang identitas, nilai budaya, dan potensi bangsa Indonesia," ujar Rizal, dikutip melalui keterangan tertulis pada Kamis (31/10/2024).
Ia menyebut sikap keindonesiaan itu yang akhirnya melahirkan sistem nilai estetik dalam diri setiap individu generasi Indonesia untuk tetap menjaga moral etis dan moral sosial bangsa di tengah arus perubahan zaman yang deras.
"Itu adalah kunci dalam membentuk individu yang utuh dan mandiri sehingga siap menghadapi dan bertanggung jawab untuk menghadapi tantangan global dan disrupsi digital," katanya.
Baca juga: #Menuju Indonesia Emas 2045: Tantangan Pendidikan Tinggi & Talenta Digital
Menurutnya, kuncinya ada pada penanaman rasa ingin tahu dan sikap otonom supaya tidak menjadi budak teknologi. Lalu mendidik manusia yang memiliki mental untuk terus ingin mempelajari hal baru, resilien (memiliki daya tahan) ketika beradaptasi dengan situasi, dan menjadi manusia yang mandiri merupakan tujuan utama kurikulum dan paradigma baru yang harus terus diajarkan kepada murid supaya siap menghadapi masa depan.
"Dengan menjadi manusia otonom, maka anak-anak kita tidak akan dikendalikan oleh AI, justru menjadi pengendali AI sebagai asisten super jenius, bukan alien yang membahayakan eksistensi manusia di masa depan," imbuhnya.
#20D Video: Luapan Kekhawatiran Peraih Nobel Fisika soal Hasil Risetnya (nah/nwk/desk*)
Sumber: detikcom
#Saksikan Live TVGM ONLONE Live TV Digital Streaming Video Channel-8:
#IKLAN ADVERTORIAL ADVERTISEMENT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Iklan Advertorial Advertisement #follow Channel WhatsApp GetarMerdekadotcom and Subcription Link YouTube Getar Merdeka TVGM ONLINE Live TV Digital Channel-8 WhatsApp +6281806227514 Akulah Indonesia Merdeka!!! Salam Kebangsaan @BungRonz
[gmc/dtc/ro1/adv]
SHARE

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis

Trending Selebriti

Citizen Jurnalism