Sekda NTB Lepas Ekspor Vanili dan Mutiara Laut Tujuan Amerika Australia Senilai 11 Milyar
Rabu, 09/10/2024 | 20:46 WIB | NEWS
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
■Foto: Biro Adpim Getty Images © 2024 GetarMerdeka.com
Lombok Barat, GetarMerdeka.com — Pelepesan ekspor vanili organik NTB tujuan Amerika Serikat (AS) senilai 6 Milyar dan Ekspor Mutiara Laut tujuan Australia senilai 11 Milyar dilakukan di Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (HIT) NTB, Lembar, Lombok Barat, Rabu (9/10/2024). Pelepasan eksport di tahun 2024 ini dilakukan Sekda NTB, Gita Ariadi, mewakili Pj Gubernur Hassanudin disaksikan Kepala Balai Karanina HIT NTB Agus Mugianto, Deputi Bank Indonesia NTB, para Kepala Dinas dan Badan terkait lingkup Prov NTB dan jndur Forkompinda Lombok Barat.
Sekretaris Daerah Prov NTB Gita Ariadi menyebut Vanili di NTB tidak lepas dari nama eksportir Mohir sebagai perintis dan cikal-bakal pengembangan tanaman bernilai ekonomis tinggi.
Dengan adanya ekspor ini membuka peluang akan potensi lainnya yang bisa menjadi komoditi pertanian, perkebunan atau hasil kelautan dan perikanan dari NTB.
Miq Gita begitu sapaan akrabnya menginginkan bagaimana ke depannya harus mempertahankan apa yang ia sebut sebagai “3 K”. Komoditi dimaksud harus memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinyunitasnya.
Kualitas ekspor vanili misalnya, Miq Gita meminta para petani harus lebih banyak menjaga ketentuan-ketentuan standar vanili organik yang jauh dari kandungan pestisida. Dengan mensyaratkan hal ini, vanili organik asal NTB tentu kedepan potensi pasar akan semakin terbuka seiring dengan kian meningkatnya kesadaran masyarakat konsumen untuk bisa mengkonsumsi makanan-makanan organik menyehatkan.
“Vanili organic berkualitas sesungguhnya tanpa terkontaminasi oleh zat-zat kimia dalam proses produksi tentunya tidak mengandung unsur-unsur pestisida.
Petani harus tetap menunjukkan komitmennya untuk bagaimana menjaga standar kualitasnya supaya tidak diblaklist pasar ekspor. Karena pasar ekspor menghendaki makanan-makanan organic yang menyehatkan,” kata Miq Gita.
Menurut Sekda NTB ini, dari beberapa kali ekspor serupa yang dilakukan dari NTB dari tahun ke tahun volume ekspor vanili khususnya dari NTB terus mengalami peningkatan.
Selama 2024 ini sudah bisa mengirim 5-6 ton vanili. Peningkatan ini diharapkan akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Dan menunjukkan hasil kerja selama ini cukup baik hingga memberikan progress yang sesuai harapan.
“Oleh karenanya kepada Pak Mohir dan teman-teman petani dan pihak-pihak terkait terutama Balai Karantina HIT NTB bisa meningkatkan capaian atau volume ekspor dari sekarang 6 ton bisa menjadi 7 hingga 8 ton datang.
Dengan adanya peningkatan hasil produksi yang berkualitas tersebut tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saya minta kepada Kepala Dinas Pertanian untuk selalu mendorong para petani kita melakukan berbagai diversifikasi usaha tani termasuk vanili ini agar lebih diperluas karena potensinya secara ekonomi sangat menguntungkan dan tentu akan memberikan kesejahteran bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepada Kepala OPD terkait lingkup Pemprov NTB, hendaknya bisa terus-menerus mengajak dan mengedukasi petani untuk bisa mencontoh semangat yang dilakukan oleh Eksportir NTB Mohir untuk menanam komiditi pertanian dan perkebunan yang bisa meningkatkan ekonomi para petani seperti halnya vanili dengan tetap menjaga kualitas produksi.
Demikian juga halnya dengan produksi mutiara dari NTB yang sejak lama dikenal sebagai penghasil mutiara terbaik di Indonesia bahkan internasional.
"Mutiara, lanjut Sekda banyak diminati pasar mengingat produksinya berkualitas dan memenuhi keinginan pasar. Karena itu produksi yang satu ini juga harus tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan setiap tahunnya. “Alhamdulillah mutiara juga menjadi komoditi andalan ekspor NTB yang juga harus tetap dijaga kualitasnya,” harapnya.
Meski demikian kata Miq Gita, aspek produksi tidak saja menjadi target yang harus dicapai, namun hilirisasi dan nilai tambah juga menjadi perhatian bersama termasuk produksi lainnya.
Ia menyebut, potensi jagung di NTB yang cukup besar bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan ternak disamping bisa memenuhi kebutuhan dalam daerah juga bisa memenuhi kebutuhan pakan bagi daerah lainnya.
“Karena itu keberhasilan yang diraih oleh Pak Mohir sesungguhnya menjadi pemacu bagi petani-petani lainnya untuk bisa menjalankan inovasi dalam usaha tani ataupun perkebunannya. Perlu sekali-kali Pak Mohir diperkenalkan kepada para anggota dewan prov NTB guna mendorong kaum milenial di NTB ini untuk terjun di usaha tani dan perkebunan, karena hasilnya cukup menjanjikan. Kedepannya tentu kita berharap para petani ataupun masyarakat bisa mengkonsumsi hasil pertanian yang diolah dan dikembangkan sendiri seperti yang ada di Thailand,” ujarnya.
Sekda NTB menyampaikan terima kasih kepada otoritas Pelabuhan dan Bandara yang telah memfasilitasi para petani dan pengusaha baik vanili ataupun mutiara, sehingga proses ekspor dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
"Mudah-mudahan sinergitas kita ke depan semakin baik dan NTB benar-benar bukan lagi nasib tergantung siapa-siapa tetapi NTB ke depan adalah NTB yang selalu menjadi yang terdepan di banding dengan daerah-daerah lainnya,” jelas Miq Gita.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Prov NTB, Agus Mugianto mengharapkan dengan potensi besar yang dimiliki, ke depannya diharapkan NTB tidak saja bisa mengekspor komoditi mutiara ataupun vanili, namun bisa juga mengekspor komoditas hasil pertanian, perkebunan dan perikanan lainnya.
Dengan demikian terjadi perputaran ekonomi yang mampu meningkatkan nili tambah dan kesejahteraan petani ataupun nelayan itu sendiri.
“Balai Karantina NTB dalam kapasitasnya sebagai lembaga pemerintah akan terus berupaya dan mempermudah urusan-urusan ke Karantinaan tentu sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan guna meningkatkan nilai tambah bagi masayarakat di NTB,” kata Agus. (*)[gmc/ikp/ro1/adv]SHARE