Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Ada Calon Tambang Tembaga Baru di NTB, Dibeking Grup Vale

Jum'at, 11/10/2024 | 23:01 WIB | NEWS
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
□Oleh: Dovana Hasiana - Bloomberg Technoz
■Bendera Vale di NYSE./Bloomberg-Michael Nagle Getty Images © 2024 GetarMerdeka.com
Jakarta, GetarMerdeka.com — PT Sumbawa Timur Mining (STM) tengah melaksanakan proyek eksplorasi pertambangan tembaga di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat berdasarkan Kontrak Karya generasi ke-7.
Corporate Communications STM Cindy Elza mengatakan STM saat ini dalam proses menyelesaikan prastudi kelayakan atau prefeasibility study (PFS) dan bermaksud memasuki tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS) pada tahun 2025. Oleh karena itu, target operasi produksi setelah tahun 2030.
Dilaporkan melalui situs resminya, sebanyak 80% STM dimiliki oleh Eastern Star Resources Pty Ltd, yang notabene merupakan anak perusahaan yang 100% dimiliki oleh Vale Holdings BV Sementara itu, 20% saham STM dimiliki oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam.
“STM membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan visinya menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia, yang didukung oleh energi terbarukan panas bumi dan kami optimistis mewujudkannya,” ujar Cindy kepada Bloomberg Technoz, Jumat (11/10/2024).
Tambang tembaga di Cile./dok. Bloomberg
Pada tahun 2022, kata Cindy, pengumuman publik kedua terkait deposit ke—atau sebutan yang digunakan STM untuk menyebutkan deposit tembaga ini — diumumkan.
Potensi Cadangan
Total sumber daya diperkirakan 2,1 miliar ton yang setiap tonnya mengandung 0,86% tembaga (Cu) dan 0,48 gram emas (Au).
Sumber daya ini berupa endapan atau belum diekstraksi mengandung mineral yang terletak sekitar 500 sampai dengan 600 meter di bawah permukaan bumi dan berjalin dengan sistem panas bumi dengan suhu mencapai 110 derajat celcius. “Inilah tantangan sekaligus salah satu keunikan Proyek Hu'u,” ujarnya.
Namun, Cindy mengatakan estimasi produksi STM belum dapat diinformasikan, mengingat tahapannya masih PFS. Masih diperlukan kajian mendalam untuk meningkatkan keyakinan sumber daya dan kajian teknis lainnya untuk merencanakan pertambangan.
Informasi ihwal penambahan tambang tembaga baru disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau, yang mengatakan Indonesia dalam waktu dekat akan memiliki 2—3 tambang tembaga baru yang beroperasi dalam 5 tahun ke depan. Rachmat mengatakan, dengan 2—3 tambang tembaga tersebut, Indonesia berpotensi meningkatkan pangsa atau share di pasar tembaga dunia menjadi 10% dari saat ini pada level 3%—5%.
“Saat ini Indonesia kalau tidak ada salahnya sekitar 3% sampai 5% saham untuk tembaga dunia, tetapi kita masih ada beberapa tambang besar yang mungkin akan beroperasi dalam 5 tahun ke depan dengan potensi produksi dari tambahan 2—3 tambang yang nanti akan beroperasi,” ujar Rachmat dalam agenda BNI Investor Daily Summit 2024 , Selasa (8/10/2024).
Oleh karena itu, Rachmat mengatakan potensi penambahan 2—3 tambang tembaga baru terjadi karena saat ini 3 wilayah dengan cadangan tembaga besar sudah memasuki tahap eksplorasi akhir, yakni; di Tujuh Bukit di Banyuwangi milik Merdeka Copper, di Sumbawa milik Sumbawa Timur Mining, dan di Sulawesi milik Gorontalo Minerals.
Indonesia sendiri sudah memiliki salah satu tambang tembaga terbesar di dunia, yaitu Grasberg, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Tambang Gua Blok Grasberg adalah tambang bawah tanah ( bawah tanah ) yang terletak di Papua, Indonesia.
Tambang ini dimiliki oleh badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan sektor PT Mineral Indusrti Indonesia (MIND ID), yang diperkirakan menghasilkan 1,7 miliar pon tembaga per tahun 2023. Selain MIND ID, tambang ini juga dimiliki oleh anak usaha Freeport-McMoRan yang memegang 49,8% saham (dov/wdh/desk*)
Sumber : Bloomberg Technoz
[gmc/blo/ro1/adv]
SHARE

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis