Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Sudah 8 Kali Groundbreaking, Investasi Rp 80 T Masih Antre Masuk IKN

Senin, 30/09/2024 | 11:35 WIB | NEWS
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
□ Oleh: Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Foto: dok. website IKN Getty Images © 2024 GetarMerdeka.com
Jakarta, GetarMerdeka.com — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengatakan potensi investasi yang mau masuk ke ibu kota baru masih cukup banyak. Saat ini sudah ada sekitar delapan kali rangkaian groundbreaking yang sudah dilakukan.
Total investasi yang sudah terealisasi hingga kini sekitar Rp 6,89 triliun dari total delapan kali rangkaian groundbreaking dari 60 perusahaan. Namun, diyakini masih ada Rp 80 triliun lebih potensi investasi yang bisa masuk.
Plt Wakil Kepala OIKN Raja Juli Antoni menjelaskan total ada 61 minat investasi lewat letter of intent (LoI) dengan nilai Rp 80,4 triliun yang tengah dalam proses pembahasan. Total 61 minat investasi itu terdiri atas minat investasi perusahaan swasta lokal dan asing.
"Masih ada 61 lagi yang dalam proses pembahasan. Ini totalnya sekitar Rp 80,4 triliun," kata Raja Juli, ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR RI, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024) yang lalu.
#Baca juga: Bandara IKN Bisa Dibuka Komersial Sesuai Keinginan Jokowi? Ini Kata Menhub
Jumlah tersebut terdiri dari investasi langsung sebesar Rp 49,3 triliun, kemudian ada yang berbentuk Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp 30,9 triliun
"Nah, termasuk di antaranya ada asing, sekitar Rp 21,4 triliun," ujar Raja Juli.
Pada rangkaian groundbreaking terakhir beberapa hari lalu terkumpul investasi Rp 1,27 triliun dari 5 proyek. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Agustus lalu mengatakan sudah ada investasi Rp 55,6 triliun, yang termasuk nilai rangkaian groundbreaking ketujuh. Artinya, bila ditotal hingga kini investasi di IKN senilai Rp 57,47 triliun. (hal/das/desk*)
Sumber : detikcom
[gmc/dtc/ro1/adv]
SHARE

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis