Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Perang Baru AS & China 'Pecah', 2 Harta Karun Penyebabnya

Rabu, 05/07/2023 | 16:45 WIB | NEWS
Reporter: Getar Merdeka 
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song Getty Images © 2023 GetarMerdeka.com
Jakarta, GetarMerdeka.com — Perang tak hanya terkait baku tembak senjata seperti yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Tapi juga terkait kebijakan demi harta karun bumi.
Ini setidaknya terjadi antara AS-Eropa dan China. Hal tersebut terkait bahan pembuatan chip gallium dan germanium.
Awalnya AS dan Belanda menghantam produksi chip China dengan melakukan pembatasan ekspor peralatan pembuatan chip. Ini sekarang dibalas Tirai Bambu telah mengumumkan kebijakan pembatasan ekspor gallium dan germanium.
Baca:
Bos Wagner Bakal Hilang Selamanya, Disebut Target Baru Putin
Pemerintah Xi Jinping mengatakan akan memberlakukan pembatasan ekspor kedua mineral itu mulai 1 Agustus. Alasannya untuk melindungi kepentingan keamanan nasional.
Ini akan berlaku ke delapan jenis galium, yakni galium antimonida, galium arsenida, galium logam, galium nitrida, galium oksida, galium fosfida, galium selenida, dan galium arsenida. Akan berlaku pula untuk enam produk germanium yakni germanium dioksida, substrat pertumbuhan epitaksi germanium, ingot germanium, logam germanium, germanium tetraklorida, dan seng germanium fosfida.
Baca:
Ramai Penembakan Massal Bunuh Warga AS di Hari Kemerdekaan
Apa itu Galium?
Gallium ditemukan di jumlah kecil dalam bijih seng dan bauksit. Logam galium juga diproduksi saat memproses bauksit untuk membuat aluminium.
Menurut asosiasi Critical Raw Materials Alliance (CRMA), sekitar 80% diproduksi di China. Gallium digunakan untuk membuat gallium arsenide untuk digunakan dalam elektronik.
Hanya beberapa perusahaan yang dapat membuatnya dengan kemurnian yang dibutuhkan. Satu di Eropa dan sisanya di Jepang dan China.
Menurut bea cukai China, negara itu diketahui mengekspor 94 metrik ton galium pada tahun 2022. Ini naik 25% dari tahun sebelumnya.
Impor logam galium dan wafer galium arsenida (GaAs) AS pada tahun 2022 bernilai sekitar US$ 3 juta (Rp 45 miliar) dan US$ 200 juta (Rp 3 triliun). Menurut USGS, produksi gallium dengan kemurnian tinggi tahun lalu diperkirakan sekitar 290.000 kg, meningkat 16% dari 250.000 kg pada tahun 2021.
Menurut A.S. Survei Geologi (USGS), sejumlah kecil galium, sekitar 10 metrik ton pada tahun 2021 diproduksi oleh Jepang, Rusia, dan Korea Selatan. Jerman mengumumkan akan memulai kembali produksi galium primer, setelah harga naik pada tahun 2020 dan 2021,
Apa Itu Geranium?
Bijih germanium adalah sesuatu yang langka. Sebagian besar germanium merupakan produk sampingan dari produksi seng dan abu layang batu bara.
CRMA menulis China memproduksi sekitar 60% germanium dunia. Sementara sisanya berasal dari Kanada, Finlandia, Rusia, dan AS.
Menurut bea cukai China, negeri itu mengekspor 43,7 metrik ton germanium tidak tempa dan tempa tahun lalu. Menurut USGS, sekitar US$39 juta germanium dikonsumsi tahun lalu, naik 10% dari tahun 2021.
Teck Resources Kanada (TECKb.TO) adalah produsen germanium terbesar di Amerika Utara, di mana perusahaan mengekstraksi bahan dari peleburan Trail di British Columbia. Perusahaan Indium yang berbasis di AS juga memproduksi germanium begitu juga Umicore Belgia.
Penggunaan Galium dan Geranium?
Diketahui logam tersebut digunakan dalam chip komputer berkecepatan tinggi. Termasuk di sektor pertahanan dan energi terbarukan.
Germanium misalnya adalah kunci kabel serat optik dan juga digunakan dalam chip komputer berkecepatan tinggi. Ini juga dipakai untuk plastik serta radiasi infra merah.
Logam dan oksidanya digunakan dalam aplikasi militer seperti perangkat penglihatan malam serta sensor citra satelit. Hal ini juga penting untuk teknologi rendah karbon seperti sel surya.
Menurut perusahaan AS Wafer World, semikonduktor yang dibuat dengan gallium arsenide daripada silikon dapat beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi dan tahan panas. Mereka juga menghasilkan lebih sedikit noise daripada perangkat silikon, terutama pada frekuensi operasi tinggi, menjadikannya berguna dalam radar dan perangkat komunikasi radio, satelit, dan LED.
Baca:
'Perang' Amerika-China Makin Panas, Semoga RI Baik-Baik Saja
Saksikan video di bawah ini:
Sumber : CNBC Indonesia
TAG: china as chip perang chip galium germanium
SHARE

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis