Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Dirut ITDC: Terus Terang Kami Tak Bisa Bayar Utang Jangka Pendek Sirkuit Mandalika

Selasa, 20/06/2023 | 13:04 WIB | NEWS
Reporter: Getar Merdeka 
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Facebook Twitter WhatsApp Instagram Youtube
Hasil potret di Sirkuit Mandalika dengan Samsung Galaxy S22 Ultra 5G.. ©2022 Merdeka.com Getty Images © 2023 GetarMerdeka.com
"Terus terang kami tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, di antaranya untuk bayar pembangunan Grandstand, VIP Village, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event,"
Jakarta, GetarMerdeka.com — Subholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT In Journey, melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) kini tengah menanggung beban utang sebesar Rp4,6 triliun.
Direktur Utama PT In Journey, Dony Oskaria menerangkan utang tersebut terbagi menjadi dua term pembayaran, yakni short term liabilities Rp1,2 triliun, dan long term liabilities Rp3,4 triliun.
Untuk melunasi utang jangka pendek, pihak perusahaan mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,193 triliun, yang mana rencananya sebesar Rp1,05 triliun digunakan untuk membayar utang Poroyek pengemabnagn Kawasan Ekonom Khusus (KEK) Mandalika.
"Terus terang kami tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, di antaranya untuk bayar pembangunan Grandstand, VIP Village, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event," ujar Dony, dalam acara RDP dengan Komisi VI DPR, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: 
VIDEO: Tambal Utang Proyek Mandalika, Erick Thohir Suntik BUMN InJourney Rp1,19 T
WBSK Merugi
Penyebab lain dari utang tersebut adalah gelaran internasional yakni World Superbike (WSBK) yang malah merugi, digadang-gadang kerugian mencapai Rp100 miliar, dan bahkan tidak menarik bagi investor untuk masuk menjadi sponsor.
"Yang WSBK ini menunjukkan kerugian. Sehingga kami akan melakukan negosiasi untuk menghilangkan WSBK. Jadi nanti cost kota akan turun. Karena jujur itu eventnya tidak menarik," terangnya.
Tak berhenti dari situ, MotoGP pun disebut-sebut juga ikutan merugi yakni sebesar Rp50 miliar. Akan tetapi Dony pun masih mencari solusi seperti mencari sponsor agar gap nya tidak terlalu besar.
"MotoGP ini sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp50 miliar. Ini yang sebenarnya kami carikan bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini," tambahnya.
BACA JUGA: 
Sumber: merdekacom
[gmc/mdk/idr]
Topik berita Terkait: 

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis