Rabu, 03/05/2023
| 23:17 WIB
| NEWS
Reporter: GetarMerdeka
| Red IT: Firman Wage Prasetyo
Foto: Gubernur NTB Zulkieflimansyah (Istimewa) Getty Images ©2023 GetarMerdeka.com
Mataram, GetarMerdeka.com — "Tadinya saya nggak mau merespon persoalan hutang Pemda kepada kontraktor2, karena saya yakin persoalan ini akan selesai pada waktunya sebelum saya selesai mengemban amanah sebagai Gubernur September ini," jelas Gubernur NTB Zulkieflimansyah, yang diunggah melalui Akun Facebooknya; Bang Zul Zulkieflimansyah, Rabu (3/5) malam.
Tapi krn sangat tendensius dan sdh sangat politis, perlu juga nampaknya di kasih sedikit penjelasan agar tidak di goreng ke sana kemari utk tujuan yg sifatnya sangat politis. Tapi krn memang th politik, ya di maklumi saja lah :)
Pekerjaan atau proyek pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah ketika anggarannya sdh di ketuk biasanya sdh langsung ada kontraktor yg mengerjakan proyek atau pekerjaannya. Padahal dananya belum turun atau belum cair.
Nah, kontraktor2 ini walaupun dananya belum turun, melakukan pekerjaan2 tsb dgn modal sendiri, dgn pinjaman kiri kanan dll. Biasaya krn sdh ada jaminan anggaran ya nggak ada masalah. Jadi Ketika dananya cair ya segera pinjaman dll bisa di lunasi.
Tidak ada yg menyangka wabah Covid akan menyapa kita. Dana yg sdh di alokasikan utk banyak pekerjaan terpaksa di potong dan dipangkas. Dan dipangkasnya kadang dari pusat sehingga wajar kita semua jadi kelabakan. Krn banyak rencana2 awal jadi tidak mungkin di eksekusi krn dana2nya sdh terpangkas utk mengatasi covid 19.
Kita paham bahwa sdh banyak pekerjaan2 yg sdh kadung di kerjakan, tapi menyelamatkan jiwa kita semua jauh lebih penting dan menjadi prioritas.
"Nah, ini yg membuat banyak pekerjaan jadi tertunda pembayarannya. Bukan krn kesengajaan tapi memang kondisi objectif membuat kita membuat keputusan pahit utk menunda pembayaran banyak pekerjaan2 tadi.
Buat kontraktor bermodal besar walaupun berat ya masih bisa survive. Tapi yg kadung meminjam dari bank bahkan rentenir tentu jadi masalah sangat berat dan serius. Uang sdh terpakai tapi pembayaran tertunda bahkan belum jelas dibayarnya kapan.
Kami memang tak bisa mengendalikan dan mengenal semua kontraktor2 yg mengerjakan pekerjaan2 ini krn memang banyak pekerjaan2 ini dikerjakan krn aspirasi dari daerah pemilihan, atau krn usulan2 dan proposal masyarakat, dimana kontaktornya kadang memang dipilih dan ditentukan sendiri oleh yg membawa aspirasi dll..dari sini ceritanya bisa jadi panjang memang.
Walaupun demikian, kami komit dan berusaha semaksimal mungkin utk menyelesaikan kewajiban2 yg jelas proses dan akuntabilitasnya. Kami yakin proses pembayaran ini akan selesai. Tentu pembayarannya akan bertahap sesuai dgn kemampuan keuangan kita.
Tadi Kepala BPKAD saya panggil dan clear akan selesai dalam beberapa bulan mendatang. Yg jadi masalah kalau proyek dan pekerjaan2 ini berpindah tangan ke beberapa kontraktor hanya krn mengharapkan fee doang..
Jadi teman2 kontraktor yg merasa berat dan belum terselesaikan haknya catat siapa yg telah memberikan dan menjaminkan pekerjaannya, lihat rencana waktu dan prosedur pembayarannya dan lihat juga benar tidak ada anggarannya... (*)
□BAGIKAN