Kamis, 23/06/2022
| 17:12 WIB
| NEWS
Reporter: Tim GetarMerdeka.com
| Red IT: Firman Wage Prasetyo
Tim pendamping PKM PKH (Foto: Edi Warsono) Getty Images ©2022 GetarMerdeka.com
Ampenan, GetarMerdeka.com — Program Keluarga Harapan yang biasa disebut PKH merupakan program milik Kementrian Sosial yang bertujuan untuk mensejahterakan dan memandirikan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Salah satu kegiatan yang ada di PKH yaitu Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang di lakukan oleh Pendamping Sosial yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi NTB.
Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga yang selanjutnya disebut P2K2 dilaksanakan di beberapa kelurahan kecamatan pada hari Kamis tanggal 23 Juni 2022. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertemuan rutin disetiap kelompok KPM dengan agenda pemberian materi yang terbagi menjadi beberapa sesi.
Materi didalam P2K2 antara lain Pengasuhan dan Pendidikan Anak (PPA), Pengelolaan Keuangan dan Perencanaan Usaha (PKPU), Kesehatan dan Gizi (KG), Perlindungan Anak (PA), Disabilitas Berat dan Kesejahteraan Lanjut Usia," kata Mbak Ega sapaan Hasina Agavia Pendamping PKH saat melaksanakan pertemuan edukasi Kelompok P2K2 di Pantai Mujang Lingkungan Sintung Kelurahan Banjar Ampenan, Kamis (23/6).(istimewa)
Sementara Dewan Pengurus Inti Laskar Anak Bangsa Anti Korupsi Indonesia (Labaki) Provinsi NTB, Panglima H. Roni Romansyah, S. Hut., didampingi Wakil Sekjen M. Rais bersama pendamping PKH Hasina Agavia menjelaskan, sebelum melakukan P2K2 Pendamping Sosial mengikuti kegiatan coaching bersama dengan Pekerja Sosial Supervisor di masing-masing kecamatan. Kegiatan coaching bertujuan untuk menjelaskan petunjuk teknis pelaksanaan P2K2 serta mensimulasikan didalam pembelajaran kecil (micro teaching).
Pemerintah melalui Kementerian Sosial memiliki harapan dengan kegiatan P2K2 ini, KPM dapat meningkatkan pengetahuan praktis mengenai kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, ekonomi, dan perlindungan anak, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga PKH mengenai kondisi, kebutuhan dan perawatan yang dibutuhkan lansia dan orang dengan disabilitas berat. selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan KPM untuk mengenali potensi yang ada pada diri dan lingkungannya agar dapat digunakan dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat," pungkas Rais.
[gmc/ega/edi/adv]
□BAGIKAN