Redaksi

Gubernur perjuangkan konektifitas antar kabupaten di Kaltara

Sabtu, 21/05/2022 | 14:33 WIB | NEWS
Reporter: Tim Getar Merdeka | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang. ANTARA/HO - Dinas KISP Provinsi Kaltara. Getty Images ©2022 GetarMerdeka.com
“Pemindahan Ibukota Negara ini menjadi salah satu momentum yang harus kita manfaatkan dengan baik, karena efeknya bagi seluruh kawasan Kalimantan,”
Tarakan, GetarMerdeka.com — Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang terus memperjuangkan konektifitas antar kabupaten di Kaltara kepada Pemerintah Pusat.
"Saya meminta kepada Pemerintah Pusat selalu mengupayakan agar jalan yang menghubungkan kabupaten di Kaltara dapat terbuka secara menyeluruh.  Paling tidak, bisa ditembus secara fungsional dan bisa dilalui oleh roda empat," kata Zainal dalam keterangan tertulis diterima Antara di Tarakan, Jumat.
Menurutnya, ketika hal itu dapat terealisasi tentu akan memberikan dampak yang cukup besar bagi daerah. 
Misalnya, memudahkan distribusi logistik sehingga terjadi penyeragaman. Selain itu masyarakat juga tidak lagi mengalami kesulitan ketika membutuhkan bahan baku.
Pemprov Kaltara rencana pembangunan pelabuhan angkutan sungai. Hal ini didasari dari seringnya sejumlah kapal yang kandas ketika air sungai di kawasan ibukota provinsi itu sedang surut.
Gubernur menilai Sei Menjuaring Salangketo di Desa Tanjung Buka menjadi lokasi paling tepat untuk membangun pelabuhan baru. Sebab, didukung oleh kedalamannya yang mencapai 14 meter dan kondisi alur sungai yang cukup tenang.
“Salangketo bisa kita bangun hingga empat dermaga dan disini juga tidak perlu menggunakan jembatan sehingga biayanya juga bisa lebih minim dan yang paling penting arus sedimentasinya kecil,” kata Zainal.
Rencana pemindahan pelabuhan barang ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2015 lalu, pemerintah telah mencanangkan pemindahan pelabuhan barang ke lokasi Pesawan. Namun ketika ditinjau pada tahun lalu, Gubernur memutuskan memindahkannya lagi ke lokasi yang lebih layak.
“Kedalamannya hampir sama dengan Pelabuhan Kayan I, sekitar 4-5 meter, selain itu jika kita membangun dermaga dengan jembatan yang lebarnya mencapai tiga meter maka akan dipastikan memakan badan sungai hampir tujuh meter. Hal itu bisa semakin mempersempit jalur pelayaran kapal,” katanya.
Ia menilai konektifitas memang menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi daerah baru. Apalagi Kaltara sangat berdekatan dengan rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tentunya terdapat keuntungan bagi pengembangan daerah Kaltara.
“Pemindahan Ibukota Negara ini menjadi salah satu momentum yang harus kita manfaatkan dengan baik, karena efeknya bagi seluruh kawasan Kalimantan,” kata Zainal.
Baca juga: Pemprov Kaltara akan terbitkan pergub pajak sarang walet
Baca juga: Gubernur Kaltara jajaki sejumlah kerjasama untuk dongkrak PAD
Pewarta : Redaksi Sumber: antaranewscom
Editor : Susylo Asmalyah
[gmc/ant/sus]