Kamis, 19/05/2022
| 22:21 WIB
| EKONOMI
Reporter: Tim Getar Merdeka
| Red IT: Firman Wage Prasetyo
(dok. istimewa/fbc) Getty Images ©2022 GetarMerdeka.com
Benarkah akan berakibat perusahaan corn dryer dan silo bins yang selama ini menjadi pengumpul jagung sekaligus menjadi broker jagung akan kehilangan pasar dan mengajak petani untuk ekspor yang kebetulan harga jagung di Luar Negeri sedang tinggi saat ini?
Mataram, GetarMerdeka.com — Harga jagung di NTB minggu belakangan, anjlok dari harga Rp 4.500/Kg menjadi Rp 3.900/kg (kadar air 20%). Tetapi pabrik pakan di Jawa masih membeli jagung dengan harga tinggi.
Mengapa?
Kehadiran perusahaan industri pakan ternak (feed mill) terintegrasi hulu-hilir pada industri ayam petelur dan ayam pedaging kini sudah berdiri di NTB sehingga besar kemungkinan akan membeli jagung secara langsung ke petani agar memangkas panjang nya supply chain yang sudah diketahui berpengaruh pada harga pakan ternak.
Benarkah akan berakibat perusahaan corn dryer dan silo bins yang selama ini menjadi pengumpul jagung sekaligus menjadi broker jagung akan kehilangan pasar dan mengajak petani untuk ekspor yang kebetulan harga jagung di Luar Negeri sedang tinggi saat ini?
Setelah mencuat di media tentang anjloknya harga jagung, Gubernur NTB Zulkieflimansyah didatangi PT Seger Agro Nusantara (SAN) adalah perusahaan pembeli jagung terbesar selama ini di NTB bahkan Nasional sekaligus menjadi pengendali pasokan jagung kering kepada perusahaan pakan ternak milik petani ke pabrik pakan ternak (feed mill) sangat mungkin terganggu ketika pelanggannya mulai membeli jagung dari petani jagung secara langsung.
Disebutkan terjadi kelebihan pasok mencapai 300.000 ton disebabkan perusahaan pakan ternak mengurangi pembelian jagung akibat berkurangnya populasi ayam sehingga permintaan jagung pun mengalami penurunan.
Solusi yang disodorkan PT SAN, adalah ekspor kebetulan harga lagi tinggi. Gub Zul saat itu juga menelpon Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan agar bisa ekspor. Berhubung hari senin adalah hari libur maka ditindak lanjuti pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2022.
Pada hari Senin tanggal 16 Mei 2022, Gub Zul mengumpulkan Kepala Dinas dalam zoom meeting dan berkomunikasi dengan pabrik pakan di wilayah Jawa dan mendapatkan informasi bahwa ternyata harga masih tetap tinggi yakni Rp 5500 s/d Rp 5800/kg. Mengapa di NTB harga jagung anjlok?
Pada hari Minggu malam sekitar pukul 23.30 WIB saya ditelepon oleh Pak Syahrul Bosang (SB) seorang pelaku bisnis di Poultry Industry Nasional dan Technical Consultant di berbagai Negara serta menjadi Advisor di K/L termasuk di KPK agar perlu berhati-hati, jangan sampai harga jagung saat ini dipermainkan oleh pihak yang sebenar nya tidak memiliki ternak, dan pabrik pakan, artinya mereka hanya menjadi pengumpul yang kemudian menjadi pemasok jagung kering ke Pabrik pakan dan atau ke industri ayam petelur peternak rakyat yang mencampur pakan sendiri (self mixing).
Minggu pagi Pak Gubernur membalas kekhawatiran Pak SB melalui saya, bahwa yang penting kita sekarang membantu petani agar jagungnya segera terjual dengan harga yang baik. Sebab para petani itu ada yang terikat pada kewajiban kredit (KUR) dll. yang tidak bisa menunggu nanti, katanya.Gubernur NTB Zulkieflimansyah (ist).
Selasa 17 Mei 2022 Gub Zul mengadakan rapat lagi dengan Kadis Pertanian dan Perkebunan bersama Dirjen Tanaman Pangan dan Jajarannya di Jakarta sambil terus berkomunikasi dengan pembeli jagung di NTB.
Solusi
Walaupun masih bersifat sementara maka mulai hari Kamis tanggal 19 Mei 2022 PT. DNA akan melakukan pembelian jagung petani di harga Rp 4.400/kg, gudang sudah disiapkan di Kec. Woja dan Pekat.
Apa yang terjadi dalam 3 hari belakangan ini memang sangat kental aroma persaingan bisnis. Analisa sementara ada perusahaan pemasok ke pabrik pakan dan peternak ayam yang terdesak karena perusahaan hilir pengguna akhir (enduser) sudah hadir di NTB dan besar kemungkinan membeli langsung ke petani maka perushaan pengumpul dan perantara akan terdesak.
Perusahaan peternakan ayam yang memiliki feed mill pasti bekepentingan dengan ketersediaan jagung, produksi jagung dan harga jagung karena akan berpengaruh pada kwalitas pakan, harga pakan, konsistensi dan persistensi produksi daging ayam & telur ayam Nasional. Harga jagung mempengaruhi Harga Pokok Produksi (HPP) Pakan ternak karena komposisi jagung srbesar 50% menjadikan harga pakan sebagai komponen biaya produksi termahal sekitar 65-70%.
Di dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.7 tahun 2020 tentang harga acuan sudah sangat jelas bagaimana agar Petani jagung dan Peternak ayam serta feed mill dapat sama-sama untung.
Sudah lama peternak mengeluhkan ketersediaan jagung dan harga jagung. Presiden Jokowi sudah mengundang mereka ke istana negara yang didampingi Mentan SYL dan Mendag Lutfi untuk memberikan solusi jagung keperluan self mixing pakan peternak petelur.
Posisi dari berbagai kepentingan para stake holder ini maka Gubernur Zulkieflimansyah mengambil langkah dengan skala perioritas: Petani terlindungi.
Hati hati Tergoda Harga Ekspor
Gagasan ekspor karena harga sedang tinggi, sesungguhnya adalah sebuah jebakan. Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam sebuah diskusi di WAG terbatas, menyebut, ekspor baru dibolehkan jika kebutuhan pakan dalam negeri sudah terpenuhi.
PT Seger Agro Nusantara (SAN) yang pertama kali melontarkan gagasan itu dihadapan Gubernur NTB direspon oleh Ketua Bapanas sebagai lembaga yang menjaga ketahanan pangan telah meminta keterangan pihak PT SAN. Disampaikan oleh Bapenas kalau eksport adalah alternatif terakhir setelah pemenuhan lokal dan cadangan sampai dengan panen depan tercukupi. Untuk urusan pelabuhan dan mobilisasi logistik menjadi solusi utama di NTB harus lintas Kementerian dan BUMN.
Gubernur NTB dalam pertemuan dengan PT Seger adalah semata-mata mencari solusi petani jagung agar panennya segera terjual. Di antara mereka ada yang tersangkut kredit, pinjaman dan KUR dll. 3 hari yang dinamis itu akhirnya menemui solusi sementara minggu ini PT. DNA akan melakukan pembelian jagung petani di harga Rp 4.400/kg, gudang sudah disiapkan di Kec. Woja dan Pekat.
Tentang industry peternakan ayam terintegrasi/Poultry Industry sudah hadir di NTB yakni PT Charoen Pokphand terbesar di Indonesia dan feed mill serta corn driyer yang ada di Banyumulek Lombok. Di Kawasan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) segera beroperasi mengoptimalkan Pabrik Mini Feedmill Seed Processing dan Corn Dryer. Sehingga mesin pengering jagung ini akan ada di sejumlah sentra penghasil jagung di NTB. Semua program tersebut bagian dari klaster industrialisasi pemerintahan Zul-Rohmi.
Belajar Dari Kasus Minyak Goreng
Mengapa diskusi pakan ternak dan naiknya harga jagung cukup meluas, semata-mata kita tidak ingin terjadi di NTB seperti kasus ekspor minyak goreng. Seperti diketahui minyak goreng langka harga tinggi sehingga pasok dalam negeri keteteran. Kasus ini telah menetapkan sejumlah tersangka.
Diskusi WA dengan sejumlah pengambil keputusan tingkat Nasional yang melibatkan juga Ketua Bappenas adalah karena ketahanan pangan yang menjadi konsen-nya. Jika terjadi krisis pakan ternak maka multiplier effect-nya sangat luas karena menyangkut kebutuhan hidup orang banyak.
Sampai siang ini Kamis 19/05 belum ada perubahan, bahwa solusi yang diambil pemda NTB adalah dengan memenuhi kebutuhan dalam negeri melaui PT DNA dengan harga Rp 4400/kg seperti yang disebutkan sebelumnya sehingga petani pun terbantu dan terlindungi.(*)
Pewarta: Mada Gandhi Sumber: Medsosfbcom
[gmc/fbc/dhi/eka]