Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Pedagang Histeris Teriak ke Jokowi, Pejabat di Sebelahnya Langsung Catat Identitasnya

Jum'at, 22/04/2022 | 17:08 WIB | NEWS
Reporter: Tim Getar Merdeka | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Pedagang Histeris Teriak ke Jokowi. Instagram @infokomando.official ©2022 Merdeka.com - Getty Images ©2022 GetarMerdeka.com
Bogor, GetarMerdeka.com — Aksi premanisme rupanya masih mengancam ketenangan para pedagang di Pasar Bogor. Hal ini terungkap kala Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan kunjungan kerja di daerah Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/4).
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mendapatkan laporan dari pedagang pasar. Ada pedagang yang mendadak histeris dan berteriak ke Jokowi. Pedagang itu berteriak ke Jokowi soal saudaranya yang ditangkap polisi.
Menurutnya saudaranya tak setuju atas adanya pungutan liar. Momen itu pun menjadi salah satu momen presiden mendengarkan curhatan warga secara langsung tanpa perantara bawahannya.
Saat Jokowi mendengarkan pengaduan warga yang berteriak itu, nampak seorang pejabat di samping Jokowi yang terus mencatat di sebuah kertas. Simak
Pedagang Teriak Histeris
Presiden Jokowi didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, melakukan kunker sekaligus menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng di Pasar Bogor, Kamis (21/4) jelang buka puasa.
Jokowi juga sempat meninjau beberapa pedagang. Namun perjalanannya terhenti kala ada dua pedagang yang berteriak histeris meminta tolong kepadanya. Pedagang itu mengaku pamannya telah ditangkap polisi, lantaran menolak pungutan liar atau pungli.
"Bapak tolong kami pak. Om kami ditangkap Polisi, dipenjara. Menolak pungli ditangkap Polisi," kata si wanita.
"Pak, di sini banyak pungli pak, banyak preman," kata pria di sebelahnya.
"Tenang, tenang. Iya tenang," pinta Jokowi. 
#Instagram @infokomando.official ©2022 Merdeka.com
Wanita berjilbab tersebut menangis saat Jokowi melewati lapak dagangannya. Tak hentinya ia meminta Jokowi menolong sang paman yang ditangkap polisi. Sekretaris Kabinet Indonesia (Seskab) Pramono Anung Wibowo yang ada di samping Jokowi seketika mendekati dan membuka bukunya. Ia lantas mencatat identitas paman dari si pedagang yang telah ditangkap polisi selama tiga bulan itu.
"Yang dipenjara siapa?," tanya Pramono. "Kami bingung bapak, om saya ditangkap polisi sudah tiga bulan karena menolak pungli, namanya Ujang Sarjana. Mana mau lebaran, anaknya ada empat," jawabnya.
Proses Ditindaklanjuti Kapolres
#Instagram @infokomando.official ©2022 Merdeka.com
Wanita berhijab itu terus saja menangis meminta keadilan atas kasus yang menimpa pamannya yang notabene menjadi korban pungli tapi justru ditangkap polisi.
"Kami mohon. Tolong bapak, cuma bapak yang bisa bantu kami. Itu cuma karena nolak pungli saja pak. Demi Allah kami punya bukti-bukti. Panjang umur pak Jokowi," kata pedagang.
Setelah menerima laporan, pihak Polres Bogor Kota pun segera turun tangan. Kapolres Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengakui ada kasus tersebut. Dia berjanji akan melakukan audit investigasi terhadap kasus itu.
"Telah kami lakukan pemeriksaan atas keberatan yang disampaikan kepada Bapak Presiden. Kami akan menindaklanjuti dengan audit investigasi," kata Susatyo.
Menurut informasi, perkara itu telah ditangani oleh kepolisian pada bulan Desember 2021 atas pengeroyokan terhadap sesama pedagang. Susatyo menambahkan, proses penyidikan telah dilaksanakan sesuai prosedur, dengan mempertimbangkan aspek keadilan bagi semua pihak.
"Keberatan atas penanganan perkara ini juga telah diuji melalui mekanisme pra peradilan. Atas informasi ini, kami akan memberikan atensi khusus terhadap perkara ini," tegasnya.
#Video Pedagang Histeris Teriak ke Jokowi
Dua orang pedagang mendadak berteriak histeris saat Presiden Jokowi melintas. Mereka mengadu sembari menangis, memohon pamannya dibebaskan. Video itu pertama kali diunggah oleh anggota fotografer kepresidenan Agus Suparto melalui akunnya pribadinya, @agus_suparto_ri_1. (*)
Reporter : Kurnia Azizah Sumber : merdekacom
[gmc/mdk/kur/dfc]

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis