Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Program Zero Waste Salah Satu Faktor Wujudkan Lingkungan Rendah Karbon

Selasa, 07/09/2021 | 19:31 WIB | NEWS
Reporter: Tim Getar Merdeka | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Wagub Ummi Rohmi. (Foto: ikp/kominfotikntb) Getty Images ©2021 GetarMerdeka.com
"Mendorong Inisiatif Lokal Untuk Pembangunan Rendah Karbon dan Ketangguhan Iklim Yang Inklusif"
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan, salah satu program unggulan yang terus didorong oleh pemerintah Provinsi NTB saat ini adalah NTB Zero Waste atau mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
NTB Zero Waste merupakan salah satu indikator penting dalam wemujudkan lingkungan rendah karbon. Di mana saat ini, seluruh belahan dunia mengalami pemanasan global yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hal itu disebabkan oleh efek rumah kaca yang diakibatkan oleh kegiatan industri, pembakaran hutan, polusi udara, limbah rumah tangga maupun pemanfaatan bahan-bahan kimia yang berlebihan.
"Dalam mewujudkan NTB Asri dan Lestari, pemerintah NTB terus mendorong masyarakat dan semua pihak untuk meningkatkan lingkungan hidup yang sehat melalui pengelolaan sampah yang baik.
Selain itu, diharapkan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global yang tinggi," ungkap Wagub NTB dalam kegiatan webinar nasional dengan tema" Mendorong Inisiatif Lokal Untuk Pembangunan Rendah Karbon dan Ketangguhan Iklim Yang Inklusif" yang diinisiasi oleh Islamic Relief Worldwide Indonesia bekerja sama dengan Konsepsi NTB melalui virtual, Selasa (07/09).
Menurut Ummi Rohmi sapaan akrabnya, penguatan pengelolaan sampah hingga ke desa-desa dinilai dapat meminimalisir terjadi nya pemanasan global akibat dari efek rumah kaca atau pemanasan iklim bumi. Sebab, salah satu faktor penyebab efek rumah kaca adalah limbah rumah tangga dari sampah yang tidak dikelolah dengan baik.
Sementara itu, Kepala Bappenas/Menteri PPN, DR. Ir. Suharso Manoarfa menjelaskan, suhu permukaan global 1,09 derajat celsius lebih tinggi dalam sepuluh tahun terkahir antara 2011-2020 dibandingkan tahun 1850-1900. Untuk itu, perubahan iklim ini menjadi PR bagi seluruh umat manusia khusus masyarakat di Indonesia.
"Pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim merupakan agenda prioritas nasional yang telah memiliki target yang dituangkan dalam RPJMN," jelas Menteri.
[gmc/inf/ikp/man/adm]
Simak Juga:
ADVERTORIAL ONLINE

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis