Rabu, 25/08/2021
| 14:49 WIB
Reporter: Tim Getar Merdeka
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Mobilitas Perpustakaan NTB. Getty Images ©2021 GetarMerdeka.com
Mataram, GetarMerdeka.com - Salah satu terobosan yang dinilai akan berhasil meningkatkan indeks literasi masyarakat adalah kualitas pustakawan.
Hal itu dikatakan Gubernur Dr Zulkieflimansyah dalam kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat di Graha Bhakti Praja kantor Gubernur, Rabu (25/08).
Dikatakan Gubernur, terobosan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk meningkatkan status para penjaga perpustakaan se NTB menjadi pustakawan sangat baik. Namun demikian, kualitas pustakawan dalam manajemen buku dan literasi harus pula seiring dengan peningkatan kemampuan dan wawasan yang baik dalam melayani pengunjung.
"Melayani pengunjung sesuai kebutuhannya adalah cara meningkatkan kunjungan. Mencarikan dan menemukan literasi yang dibutuhkan adalah seni yang memerlukan jiwa besar dalam melayani", ujar Gubernur. Oleh karena itu, di era digital dan medsos, para pustakawan harus memperkaya referensi tentang literasi dalam bentuk buku, jurnal, artikel dan lainnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan indeks literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Hal itu dipengaruhi kurangnya judul buku yang diterbitkan dalam setahun, fasilitas perpustakaan dan koleksinya yang masih sedikit serta penguatan peran pemerintah.
"Bahan bacaan masyarakat masih terbatas. Satu judul buku harus ditunggu lama untuk dibaca. Idealnya dua puluh buku untuk satu orang setiap tahun", jelas Bando.
Kepala Perpusnas juga menekankan pentingnya literasi lokal mulai ditulis dan diterbitkan oleh orang lokal. Sumberdaya yang ada mulai dari praktisi, ahli, akademisi dan komunitas literasi dan relawan harus mulai menulis tentang daerah untuk dibaca oleh masyarakat lokal sendiri.
Dukungan Perpusnas untuk NTB diwujudkan dalam bentuk investasi pembangunan perpustakaan modern senilai 15 miliar. Dalam tahun ini, Perpusnas memberikan peralatan alat pojok baca digital dan bantuan 500 eksemplar buku untuk komunitas literasi di 10 desa.Pustakawan harus berkualitas (Istimewa)
Budayakan Membaca bersama Anak
Dalam kesempatan itu, Bunda Literasi NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, penting bagi keluarga menyediakan waktu 30 menit setiao hari untuk membaca bersama anak di rumah.
"Keluarga adalah wadah membuka wawasan. Sebagai tempat belajar yang pertama dan utama, menumbuhkan budaya baca harus dimulai sejak dini", ujar Bunda Niken.
Budaya baca harus timbul dari diri sendiri. Itu sebabnya minat baca dilakukan dengan aktifitas yang menumbuhkan keinginan yang nantinya akan menjadi kebiasaan.
Bunda Niken yang baru saja dikukuhkan sebagai Bunda Literasi NTB oleh Perpustakaan Nasional dalam upaya peningkatan indeks literasi masyarakat.
[gmc/fan/ikp/ro1]
Simak Juga:
ADVERTORIAL ONLINE