Kamis, 26/08/2021
| 14:15 WIB
| News
Reporter: Tim Getar Merdeka
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Bunda Niken (Foto: diskominfotikntb) Getty Images ©2021 GetarMerdeka.com
"ASI bukan hanya tanggung jawab ibu tetapi juga tanggung jawab pemerintah, ayah, dan keluarga."Mataram, GetarMerdeka.com - Menurut Data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, jumlah persentase bayi yang mendapatkankan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) selama tahun 2020 di NTB mencapai 90,867 bayi. Jumlah tersebut terbilang meningkat dari tahun sebelumnya. Di mana bencana Gempa mempengaruhi pemberian ASI ibu-ibu di NTB yang berada pada angka 20,3% di bawah rata-rata nasional.
Namun, peningkatan tersebut bukan tanpa tantangan. Hj. Niken Saptarini Widyawati, selaku ketua TP-PKK NTB, menekankan ibu menyusui tetap membutuhkan dukungan penuh dari Ayah, Keluarga, dan Lingkungan sekitarnya terlebih di masa Pandemi Covid-19. Agar pemberian ASI Ekslusif bisa dilakukan secara maksimal.
"ASI bukan hanya tanggung jawab ibu tetapi juga tanggung jawab pemerintah, ayah, dan keluarga. Ayah harus mampu memberikan dukungan emosional dengan memberikan perhatian, mencintai, menyiapkan lingkungan yang baik bagi Ibu dan bayinya," jelas Bunda Niken saat membuka acara Webinar bertajuk "Peran Ayah dan Keluarga, Kunci Sukses dalam Pemberian ASI Ekslusif" yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi NTB pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Sementara itu, dr. Nurhandini Ekadewi dokter spesialis anak sekaligus Asisten III Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A., M.P.H., selaku salah satu pemateri dalam diskusi menjelaskan terkait pemberian ASI semasa Pandemi Covid-19.
Menurut dr. Eka sapaan akrabnya, pemberian ASI Ekslusif tetap harus dilakukan selama pandemi Covid-19. Bahkan ibu penderita Covid-19 tetap dapat memberikan ASInya kepada bayi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat atau dengan cara memerah ASI.
Hal tersebut dijelaskan Eka dikarenakan belum ada bukti transmisi vertikal dari ibu ke janin, serta tidak ditemukan SARS-Cov-2 dalam ASI ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 dapat terus menyusui bayinya atau memerah asinya dengan penerapan protokol kesehatan yang benar-benar ketat," tegas dr. Eka.
Selain diisi dr. Eka, webinar tersebut juga menghadirkan beberapa pemateri lainnya, seperti Nia Umar ketua umum AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), Hj. Erica Zainul Majdi ketua TP PKK NTB 2013-2010,
Agus Rahmat H, co founder Ayah ASI.Hj. Niken Saptarini Widyawati, selaku ketua TP-PKK NTB, menekankan ibu menyusui tetap membutuhkan dukungan penuh dari Ayah, Keluarga, dan Lingkungan sekitarnya terlebih di masa Pandemi Covid-19. (Istimewa)
[gmc/ikp/inf/fan/ro1]
Simak Juga:
ADVERTORIAL ONLINE