Selasa, 10/08/2021
| 16:33 WIB
Reporter: Getar Merdeka
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Gubernur Zulkieflimansyah. Getty Images ©2021 GetarMerdeka.com
Mataram, GetarMerdeka.com - Dalam acara Ngaji Kebijakan tentang arah ketenagakerjaan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (Himmah NWDI) melalui webinar pada Senin, (09/08).
Dalam sambutannya, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memaparkan pentingnya industrialisasi sebagai arah kebijakan yang dapat memberikan angin segar bagi masyarakat. Pasalnya, pengangguran dan kemiskinan masih menjadi persoalan mendasar yang kerap menjadi acuan dalam segala arah kebijakan pembangunan pemerintah.
Menurut doktor ekonomi tersebut, kembali menekankan bahwa industrialisasi bukan identik dengan pabrik-pabrik besar yang menyebabkan polusi terjadi di mana mana atau yang menyebabkan urbanisasi dan lain sebagainya. Pada sejatinya dalam ilmu ekonomi ada yang disebut dengan daya industrialisasi sebagai proses penambahan nilai dari produk-produk atau komoditas tradisional masyarakat.
"Misalnya, kita selama ini bangga menjual jagung ke luar daerah dengan berton-ton. Tapi sebenarnya, beberapa bulan kemudian bahwa jagung-jagung yang kita kirim akan kembali lagi menjadi pakan ternak dan menjadi bibit unggulan yang akan dibeli dengan harga mahal. Padahal semua bahan baku itu, berasal dari kita semua," ungkap gubernur yang akrab disapa Dr. Zul.
Menurut Dr. Zul, Industrialisasi adalah kesadaran untuk tidak lagi bangga menjual produk-produk yang punya nilai tambah atau produk-produk mentah tapi harus diolah dengan nilai tambang yang lebih baik di daerah sendiri. Menjual jagung ke luar boleh-beleh saja, tapi tetap harus ada kesadaran untuk berani untuk pendalaman struktur industri dengan membikin pabrik-panrik pakan nya.
"Namanya kalau buat pabrik memang butuh sains teknologi yang tidak semudah kita membalik telapak tangan proses menambah nilai jadikan segar menjadi ikan kering itu nggak gampang jual bawang sama bawang goreng itu kelihatan sederhana tapi nggak gampang itu yang disebut dengan proses industrialisasi itu ada pendalaman struktur industri dari komoditas tradisional atau punya nilai tambah rendah kepada nilai tambah yang lebih baik," paparnya.
Dalam webinar tersebut, turut diikuti oleh komisaris ITDC, H. Irzani, Dirbinmas Polda NTB, Kombes Pol Dessi Ismail, Anggota DPR RI, Suryadi Jaya Purnama, Sekretari Disnakertrans NTB serta seluruh pengurus HIMMAH NWDI Provinsi NTB.
[gmc/inf/ikp/ro1]