Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB Drs. H. Fathul Gani, M. Si. (Foto: PPID, edy@diskominfotik_ntb/ PRCC Biro Humas NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Tingkat konsumsi beras masyarakat NTB cukup tinggi yaitu 30 point, melebihi angka konsumsi nasional sebesar 25 point.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB Drs. H. Fathul Gani, M.Si., saat Gerakan Diversifikasi dan Expose UMKM Pangan Lokal Tahun 2020, di Bumi Perkemahan - Jakamandala Mataram, Rabu (19/8).
Oleh sebab itu, gerakan ini mengajak masyarakat untuk mengurangi mengonsumsi beras dan menggunakan bahan pangan bukan beras. "Bukan meniadakan tapi, mengurangi,"kata Fathul Gani dan juga ketua Kwarda NTB.
Gerakan ini juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangannya untuk menanam sayur-sayuran yang menambah nilai gizi keluarga.
Berbagai olahan pangan non beras juga ditampilkan pada Expo UMKM di halaman Jakamandala.
UMKM PKU Lendak Kuta Sembalun, Ibu Sakinah memamerkan olahan dari bawang putih sebagai pangananan.
Produk andalannya "black garlic" diolah dari bawang lokal pilihan yang diproses secara maksimal dan teliti untuk memberikan manfaat kesehatan yang banyak untuk tubuh kita."Ini bawang putih dari Sembalun," jelasnya.
Produk yang tidak kalah menariknya adalah produk yang ditampilkan oleh UD. Srikandi, Rosyati pemilik UKM asal kp. Bugis Ampenan, mengolah produk olahan Ikan Lanter.
"Kita mengolah ikan menjadi abon ikan, harganya cuma Rp.10.000,- saja,"jelasnya.
Ampenan ini kaya dengan ikan, makanya produk yang dimanfaatkan adalah olahan dari berbagai produk ikan.
Sedangkan Misnah koordinator UD. Setia Budi asal Loteng mengolah rumput laut menjadi Dodol rumput laut. "Harganya murah sekitar Rp.15.000," kata Misna.
Ada juga olahan lain seperti tepung singkok, kue pingginan dan berbagai kue dari olahan singkok, pisang. Aneka pangan lokal sebagai karbohidrat ini dapat mengganti nasi. "100 gram nasi setara dengan 1 buah talas, 2 pisang, kiripik ini 1 kantong berisi 2 pisang," tuturnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten I dan II Setda NTB, Kadis Peternakan, Karo Umum, dan Gerakan Pramuka.
[gmc/ro1/hms/inf]