Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Expose UMKM Pangan Lokal Tahun 2020, NTB Dorong Pangan Lokal Pengganti Beras

Rabu, 19/08/2020 | 14:06 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PPID, edy@diskominfotik_ntb/ PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Pemerintah Daerah mengembangkan potensi sumber pangan lokal, dan mengajak masyarakat agar mengubah pola pikir, bahwa beras/nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat, karena masih banyak sumber pangan lokal seperti umbian, sukun, jagung, sagu dan lainnya yang nilai gizinya setara dengan beras.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si., saat menghadiri Gerakan Diversifikasi dan Expose UMKM Pangan Lokal Tahun 2020, di Bumi Perkemahan - Jakamandala Mataram, Rabu (19/8).
Menurutnya, di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini, hasil kekayaan alam umbi-umbian dapat diolah menjadi pangan yang sehat dan bergizi tinggi.
Sekda juga, mengajak pemerintah daerah mulai mengembangkan potensi pangan lokal, khususnya bahan pangan dari sumber protein hewani, sayuran, dan buah.
"Kita dapat melihat sekarang, panganan lokal olahan masyarakat mulai bervariasi, ada steak dari singkong, ada brownies dari ubi, semuanya serba kekinian," kata Sekda
Selain itu, Sekda optimis dengan adanya kegiatan ini, kedepannya tidak ada lagi istilah rawan pangan. Karena pangan lokal telah tersedia di seluruh daerah di Indonesia, khususnya di NTB.
"Kenyang Tidak Harus Nasi, itu slogan Nasional dalam terus mengkampanyekan panganan lokal penghasil karbohidrat sebagai pengganti nasi," jelasnya.
Dengan mendorong UMKM di NTB untuk berkreasi dan berinovasi untuk menghasilkan produk olahan pangan sesuai selera dan trend pasar.
Pemprov NTB mendukung penuh pembedayaan UMKM lokal. Bahkan kebijakan Gubernur dan Wagub membeli produk lokal untuk program JPS Gemilang. Sehingga UMKM terus mengembangkan produk dan memasarkannya secara mandiri," ujarnya.
"Era digital sudah serba mudah, UMKM dapat memasarkan juga melalui pasar online atau memanfaatkan media sosial. Apalagi di era Covid, harus dimanfaatkan sebagai peluang," tegasnya.
[gmc/ro1/hms/inf]


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis

Trending Selebriti

Citizen Jurnalism