Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah didampingi Kadis Perikanan Yusron Hadi meninjau BBI Dinas Kelautan dan Perikanan (Tim Photografer/PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Ikan sebagai salah satu bahan pokok makanan sumber protein menjadi yang wajib dikonsumsi oleh masyarakat. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki beberapa tempat pembibitan, salah satunya Balai Benih Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan potensi dalam bidang industri perikanan ini.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan bahwa industrialisasi di bidang perikanan ini harus dikembangkan, mengingat potensi yang besar dan tingkat konsumsi ikan yang semakin tinggi di NTB ini.
Industri dalam bidang perikanan ini tidak hanya ditekankan pada pengolahan ikannya saja, namun meliputi pembibitan, pembesaran, hingga produksi pakan ikan. Hal ini diharapkan dapat terwujud dalam waktu dekat.
"Inti dari industri perikanan adalah pakan, kalau melihat hasil produksi seperti ini, kita harus bisa membuat pakan sendiri," tutur Gubernur saat berkeliling melihat kolam ikan Balai Benih Ikan Batu Kumbung Lingsar, Selasa (28/4/2020).
Gubernur menyampaikan bahwa industri di bidang perikanan ini dapat dimulai dari tingkat BUMDes dan IKM sehingga proses industrialisasi ini dikerjakan oleh masyarakat sekitar.
Dalam hal ini, BUMDes harus diberdayakan, UKM-lKM kita yang memproduksi pakan ikan, pengolahan dilakukan oleh masyarakat sekitar, jadi manfaat industrialisasi ini dapat dirasakan oleh masyarakat kita," ucapnya.
Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, H. Yusron Hadi mengatakan bahwa prospek industrialisasi di bidang perikanan ini sangat tinggi, peluang ini tidak boleh disia-siakan.
Potensi kita sangat banyak, baik di darat maupun di laut, untuk budidaya maupun perikanan tangkap, oleh karena itu peluang dan kesempatan ini harus segera kita tangkap. Industrialisasi tidak selalu harus muluk-muluk, bagaimana meningkatkan nilai tambah, itu yang penting," terangnya.
Ia mencontohkan dari segi pakan ikan yang masih dianggap memiliki harga yang tinggi, membuat petani ikan harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menjalankan usaha perikanannya. Industrialisasi perikanan ini akan dapat memproduksi pakan ikan dengan harga yang relatif terjangkau.
Kalau misalkan selama ini pakannya terlalu mahal, dapat mengurangi pendapatan masyarakat kita, ya kita berpikir bagaimana membuat pakan sendiri, kita punya STIP yang akan membantu kita untuk merancang mesin pembuat pakan," jelas Yusron.
Dengan dimulainya industrialisasi di bidang perikanan di Lingsar ini, diharapkan NTB menjadi daerah yang mandiri khususnya dalam bidang industri perikanan, baik itu dari segi pakannya, hingga pengolahan ikannya. (*)
[gmc/ro1/inf/hms]