Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Istimewa (Foto: Diskominfotik NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Berkunjung pada ajang pameran dalam simposium internasional Asia Pacific Geopark Network di Hotel Lombok Raya Mataram-NTB (3/9-2019) rasanya cukup untuk mengenal ratusan geopark dunia.
Hampir seluruh booth setiap negara menampilkan informasi dalam bentuk display foto dan brosur. Ada pula yang melengkapi dengan buku dan brosur tentang masing masing keunikan geopark di negara mereka. Beberapa booth lain menjelaskan geopark mereka dengan video dokumenter.
Jepang misalnya, melengkapi booth mereka dengan peta besar negara kepulauan mereka yang diletakkan di lantai. Beberapa pengunjung yang meminta penjelasan akhirnya harus berjalan mondar mandir diatas peta berukuran besar itu mengikuti pemandu booth.
Jepang sendiri memiliki 44 geopark. 19 diantaranya terdaftar sebagai Unesco Global Geopark. Sebagai negara dengan potensi bencana gempa yang lebih kurang mirip dengan Lombok, Jepang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sebagai budaya sehari hari selain dukungan besar dari pemerintah mereka.
Begitupula dengan Korea Selatan yang memiliki 14 geopark baru sembilan diantaranya yang telah terdaftar sebagai Unesco Global Geopark.
Indonesia sendiri menampilkan beberapa booth geopark termasuk Rinjani Geopark. Keunikan dan keanekaragaman ditampilkan bahkan dengan mendatangkan model yang mengenakan pakaian tradisional seperti dilakukan booth Papua.
Hal ini menarik minat pengunjung tak hanya peserta simposium tapi juga masyarakat umum dan pelajar. Sebagai bagian dari edukasi, pameran ini mengenalkan keindahan di belahan dunia lain sekaligus mengetahui kekayaan alam dan bagaimana merawatnya.
(jm - tim media*)Istimewa
[INF/RO1/GMC]