Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Sumbawa Besar, GetarMerdeka.com - World Hijab Day yang dalam bahasa Indonesia disebut “Hari Hijab Sedunia”, diperingati setiap tanggal 1 Februari tiap tahunnya. Nazma Khan seorang perempuan dari Amerika Serikat adalah inisiator Hari Hijab Sedunia.
Idenya sederhana, yaitu mengajak perempuan nonmuslim untuk mengenakan hijab agar merasakan bagaimana sensasi berhijab, ajakan Nazma bukannya tanpa tujuan, ajakan tersebut adalah bentuk seruan akan toleransi dan rasa saling memahami antar manusia.
Hal tersebut karena muslimah di Amerika Serikat kerap mendapat perlakuan diskriminasi, pelecehan, bahkan korban rasisme. Peringatan Hari Hijab Sedunia ternyata membuka sudut pandang baru bagi muslimah di Turki. Untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir, negara yang kental dengan sekularismenya itu pun mulai melegalkan penggunaan hijab di parlemen Turki pada tahun 2013.
Meskipun proses tersebut tentu tidak mudah, karena banyak pihak yang menentang walaupun banyak juga pihak yang mendukung. Sampai sekarang, Peringatan Hari Hijab Sedunia telah mencari banyak perhatian melalui sosial media, dimana penyebarannya yang sangat tersebar hingga menarik perhatian muslim dan non-muslim di 140 negara di seluruh dunia.
Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE, M. Sc sadar benar akan pentingnya hijab bagi kaum muslimah. Dibuktikan dengan berpartisipasinya Ia dalam euforia Sumbawa Hijab Festival 2019, di Masjid Nurul Huda, Sabtu (9/2/2019).
Dalam sambutannya, Niken mengajak para muslimah untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah, menyebarluaskan syiar Islam di tengah kehidupan masyarakat Sumbawa serta membangun kesadaran muslimah akan kewajiban memakai hijab yang sesuai syariat. "mari Kita senantiasa bersemangat dan mengenalkan jilbab ini kepada saudara-saudara kita yang belum menggunakan." ujar Niken yang juga ketua Dekranasda Provinsi NTB tersebut.
Niken juga mendoakan para muslimah yang hadir untuk senantiasa istiqamah dalam syariat Islam ini.
"Semoga Allah SWT memberikan kepada kita semua kemudahan, keistiqomahan dalam menjalankan petunjuk dan syariat ini agar bermanfaat pada diri sndri dan masyarakat" tutup Niken dalam sambutan singkatnya.
Senada dengan hal tersebut, Tika Ramlan hijrah influencer yang terkenal dengan Hits 'OK' beberapa tahun lalu ini menceritakan pengalaman hijrahnya yang menjadi titik balik dalam hidupnya. "hijab adalah perisai dalam hidup saya. Wanita yang Berpenampilan kurang baik, tidak sesuai syariat membuat laki-laki berpersepsi kurang baik" jelas Tika.
"Dulu ketika saya mantap berhijrah, disitu saya tahu teman-teman yang benar-benar baik, yang mendukung hijrah saya. Dan saya kemudian tahu siapa teman-teman yang malah menghilang dan tidak mendukung hijrah saya" curhat Tika.
Kegiatan Sumbawa Hijab Festival 2019 yang diselenggarakan berbentuk talk show interaktif, dengan materi “Hijabku Hijrahku” yang terbagi menjadi dua sub tema, sub tema pertama berisi cerita hijrah seorang mualaf yang disampaikan oleh Lindswell Kwok, atlet muda berprestasi yang mendapatkan medali emas di Asian Games dan sub tema kedua tentang perempuan dan hijab disampaikan oleh Nadia Yama, seorang pegiat muslimah di Korea Selatan.
Berdasarkan pantauan Humas Protokol NTB, Kegiatan diikemas secara menarik dengan menghadirkan beberapa penampilan kesenian seperti tarian khas Sumbawa dan nasyid akhwat.
Tujuan dari talk show ini sendiri adalah sebagai ajang agar peserta yang mengikuti acara Sumbawa Hijab Festival ini mendapatkan pemahaman ilmu dari pemateri dan memaknai manfaat menggunakan hijab, sarana berbagi dan saling menginspirasi, memotivasi para muslimah yang belum berhijab untuk segera berhijab.
[hms/ro1/gmc]