Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

TGB Sebut Nilai Spiritual Demokrasi Indonesia Bukan Liberal

Kamis, 26/07/2018 | 01:26 WIB
Reporter: Muhammad Sahrul Hardinata | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB TGB Zainul Majdi
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Apa pandangan harapan TGB menuju Pilpres 2019, salah satu implementasi dari konsep moderasi Islam itu adalah bahwa selalu proporsional yang di dalam memandang segala sesuatu termasuk kontestasi politik yang akan dilaksanakan tahun depan di Indonesia.
Menurut TGB Pilpres bersama dengan proporsional itu dalam arti tidak berlebih-lebihan antara satu kubu dengan kubu yang lain itu tetap dalam semangat persaudaraan sebagai anak bangsa tidak boleh kita saling menghujat jangan!
"Apalagi kemudian mengembangkan model yang saling mendinginkan satu sama lain kita semua bersaudara dan Mari kita sikapi semua kontestasi politik itu secara proporsional, "ujar TGB.
Kita juga harapkan konstelasi itu lebih memperkokoh kesatuan dan keutuhan kita sebagai bangsa pikir seperti itu mungkin yang salah satu apa Harapan Kita memandang diri terhadap demokrasi terpimpin Indonesia.
"Demokrasi yang berjalan dengan baik tentu ada hal-hal yang selalu dari waktu ke waktu bisa dikoreksi diperbaiki tetapi jalan yang kita pilih yaitu demokrasi.
Saya pikir itu jalan yang terbaik untuk kita semua tentu yang dimaksudkan dengan demokrasi yang kita implementasikan, ya bukan demokrasi liberal, "tandas Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi seusai membuka Konferensi Ulama Internasional di Hotel Lombok Raya Mataram, Kamis malam (26/07/2018).
Tapi demokrasi yang dituntun dan dibimbing oleh nilai-nilai spiritual selamat menempuh lintasan sejauh apa prinsip geografi yang diterapkan pemerintah NTB sendiri sebenarnya kemarin juga udah berubah apa konflik yang terjadi antar umat beragama jadi saya merasa bahwa apa mau terasi Islami ini salah satu katup pengaman kita salah satu pilar yang paling kokoh di dalam menjaga keharmonisan sosial kita memang ada 12 masalah tetapi mainstream nya atau situasi secara umum adalah apa situasi yang aman dan saya pikir NTB bisa juga menjadi salah satu contoh.
"Ya Selain tempat-tempat lain bagaimana keberagaman dalam Keyakinan itu tidak menyebabkan apa kerusakan dalam hubungan sosial ini di samping saya video Profesor Doktor disebut di Al Azhar dari tadi juga sudah menyala ikan bahwa ketika Islam hadir itu selalu membawa semangat kedamaian untuk semua jadi payung perdamaian.
Untuk itu, TGB mengingatkan salah satu fungsi Islam ketika hadir ditengah peradaban manusia untuk moderasi Islam di Indonesia Damai Kami melihat di Indonesia ini Ultras Islam diterapkan dengan baik seluruh warga negara memperoleh hak-hak yang sama sebagai warga negara dalam pengajaran pendidikan dan lain sebagainya.
Dan ini sesungguhnya adalah yang diajarkan oleh Islam siapa di Indonesia dengan keragaman yaitu menempatkan seluruh warga negara itu sama yang terlepas dari perbedaan agama nya kita merasa seperti satu agama dan alhamdulillah karena tidak ada negara yang kompleks Indonesia sangat luas dari segi penduduk, segi budaya agama dan lain sebagainya tetapi mereka bisa hidup aman dan damai.
Walaupun di Indonesia ini penduduk muslim itu mayoritas sampai 88% tetapi kita tidak melihat dominasi minoritas mayoritas terhadap minoritas di Indonesia ini semua bisa hidup dengan damai adalah yang diajarkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
Khulafaur Rasyidin dari siapapun yang masuk ke suatu wilayah itu tidak dikenali lagi perbedaan agama karena mereka itu semua memperoleh hak-hak yang sama sebagai warga negara di tempat itu lama amat sangat berharap dan selalu mendoakan semoga Indonesia ini selalu diberi keamanan kedamaian sehingga semua akan memperoleh hak-haknya sebagai warga negara.
Image and video hosting by TinyPic
[msh/eed/gmc]



ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis

Trending Selebriti

Citizen Jurnalism