Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Punya 9 Capres Cawapres, PKS Serius Usung Kadernya Sendiri?

Journalist: Budi Raharjo, Adinda Pryanka | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Minggu, 18/03/2018 | 22:45 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Anis Matta/Foto Dok. Istimewa
"Langkah mereka tak terdengar karena memakai konsep pergerakan adem ayem."
Jakarta, GetarMerdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengantongi sembilan nama bakal capres/cawapres yang siap disorongkan pada Pilpres 2019. Bahkan kesembilan nama itu telah diumumkan PKS pada pertengahan Januari lalu.
Sayangnya, sampai sekarang gerak para capres-cawapres PKS itu nyaris tak terdengar. Hingga menimbulkan pertanyaan apakah partai kader ini sungguh-sungguh serius ingin mengusung kadernya sendiri.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengakui geliat capres-cawapres PKS tidak terlalu terekspose ke publik. Alasannya, partai berasaskan Islam itu menggunakan konsep pergerakan yang adem-ayem.
Mardani menjelaskan strategi adem-ayem PKS layaknya naik mobil manual di jalan bebas hambatan. Untuk sampai tujuan, mereka membutuhkan perpindahan gigi secara bertahap. "Gigi satu dulu, baru gigi dua, tiga dan seterusnya. Awalnya mulai dengan perlahan, tapi meningkat," ujar Mardani ketika dihubungi Republika.co.id baru-baru ini.
Mardani merupakan satu dari sembilan capres berasal dari kader PKS. Pada 15 Januari lalu, Majelis Syuro PKS sebagai forum tertinggi memutuskan bakal calon presiden dan kandidat wakil presiden untuk Pemilu 2019. Sebanyak sembilan nama muncul dari hasil musyawarah.
Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, saat itu mengatakan PKS memajukan nama-nama kader hasil penjaringan internal guna ditawarkan kepada masyarakat dalam suksesi kepemimpinan nasional pada 2019. Sembilan nama bakal capres-cawapres itu adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.
Setelah penentuan sembilan nama tersebut, kata Mardani, PKS sebenarnya sudah melakukan berbagai kegiatan. Mereka berupaya meningkatkan elektabilitas partai dengan cara dan kekuatan masing-masing. "Saya menggunakan pendekatan media dan sosial media," kata Mardani. "Anis Matta bergerak di darat, begitupun dengan (capres PKS) yang lain."
Upaya kedua adalah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Mardani menuturkan PKS sudah membagi tugas ke sembilan bakal capres-cawapres untuk bertanggung jawab dalam menyukseskan beberapa Pilkada. "Hal terakhir, menyiapkan tim kerja untuk pencapresan. Ada tim konten, dewan syariah, media dan lapangan," ucap anggota komisi II DPR itu.
Strategi pesan tempat
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, mengatakan pengumuman bakal capres-cawapres itu sebagai upaya PKS untuk tag tempat dalam Pilpres 2019. "Mereka ingin menunjukkan, kalau memang Prabowo maju, nih kami sudah sediakan nama-nama untuk jadi pasangan yang bisa dipilih," kata Cecep ketika dihubungi Republika.co.id.
Cecep menilai upaya penentuan capres atau cawapres ini menjadi salah satu upaya PKS untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kadernya. Dengan publikasi dan sosialisasi sedari sekarang, calon pemilih diharapkan sudah terbiasa dengan sosok-sosok yang diajukan PKS.
Dari sembilan calon itu, tampaknya hanya Anis Matta yang gencar melakukan safari politik. Anis memberikan orasi di hadapan massa juga memasang foto diri di sejumlah baleho.
Tak sebatas itu saja, Anis juga sudah membentuk relawan. Relawan Anis Matta For President (AM4RI-1) sudah menyatakan siap bertarung untuk memenangkan Anis Matta di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Koordinator AM4RI-1 Sulawesi Selatan, Taslim Tamang, mengatakan AM4RI-1 sudah dideklarasikan di Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Hanya dua pekan setelah deklarasi tersebut, Taslim mengklaim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, sukarelawan AM4RI-1 telah terbentuk di seluruh Indonesia.
Di beberapa kabupaten seperti Bone dan Takalar, jejaring sukarelawan AM4RI-1 diklaim telah terbentuk hingga tingkat kecamatan, desa, bahkan dusun. Sukarelawan yang didominasi anak muda ini mulai bergerak memperkenalkan Anis Matta dan gagasannya untuk Indonesia. Menurut Taslim, para sukarelawan bergerak atas inisiatif sendiri.
[rol/bud/gmc]
Sumber : RepublikaOnline




ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis

Trending Selebriti

Citizen Jurnalism