Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Komitmen Sekda NTB Rosiady Sayuti Foto: Istimewa
Jakarta, GetarMerdeka.com - Sekda NTB Rosiady Sayuti usai mengikuti Rapim SKPD dilingkup Pemprov NTB dipimpin langsung Gubernur NTB TGH. Zainul Majdi menjelaskan, sejumlah strategi yang di bahas dalam rapat tertutup itu diharapkan birokrasi pemerintahan antara dua pulau Sumbawa dan Lombok bisa berjalan dengan baik. Itu sesuai harapan kita bersama untuk menhindari berita-berita 'hoax' terkait penyelebggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, "tandas Rosiady Senin (19/3/2018).
Sementara itu, pada kesempatan terpisah mewakili budayawan di Indonesia, Ridwan Saidi mendesak kepada pemerintah untuk segera membuat regulasi menangkal berita bohong (hoax) yang dianggap sudah meresahkan masyarakat.
"Isu hoax menghantui persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan sekarang menjadi lebih masif sebab Indonesia akan segera melangsungkan pilkada," kata Ridwan dalam dialog bersama warga Pisangan, Ciputat Timur, Tangrang Selatan, Banten, Minggu (18/3).Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Ilustrasi. Sumber foto: http://bit.ly/2HHZ6m6
Menurut dia, kalau kondisi demikian dibiarkan nantinya berpotensi menimbulkan benturan antara kelompok, entah karena terkait itu ras, suku bahkan agama . Dia menambahkan pemberitaan atau kabar hoax kini bukan lagi bersifat sindiran, melainkan langsung membentuk ucapan kasar dan ditunjukan ke sebuah kelompok tertentu. "Saya sebagai budayawan Betawi merasa miris karena berita-berita hoax semacam ini sedikit demi sedikit akan membumi hanguskan budaya dan atitud yang kita miliki," kata Ridwan
Dia menambahkan, Indonesia memiliki keanekaragaman bidaya. Jika dipahami masyarakat akan berpikir dan bertingkan sesuai dengan falsafah kebhinekaan. Berbeda budaya suku dan ras tapi tetap satu tujuan. Dengan kekayaan budaya seperti itu, ia berharap Pemerintah kembali menguatkan instrumen budaya yang dimiliki. Dengan cara menghadirkan nilai kebudayaan di setiap waktu. "Sehingga jiwa kebudayaan masyarakat Indonesia bisa terus terpupuk dan tidak akan mudah menelan berita dan kabar hoax," ujarnya.
Sementara di tempat yang sama pengamat politik Hendri Satrio mengungkapkan jika Indonesia kini dalam masa krisis kepercayaan. Dimana masyarakatnya muda terpengaruh dengan adanya berita bohong. "Indonesia ini cukup mengkhawatirkan. Pemberitaan, isu dan kabar hoax bisa memfitnah sebagian kelompok masyarakat. Dari isu beredar banyak sekali korban berjatuhan," kata dia.
Besar harapan agar pemerintah bisa terus membuat regulasi sampai berita hoax tidak lagi meresahkan masyarakat Indonesia.
[ant/els/ank/gmc]
Sumber : Elshintacom