Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Bakal calon gubernur NTB yang diusung Demokrat dan PKS, Zulkieflimansyah menyapa ribuan pendukungnya di sela-sela proses verifikasi berkas pendaftaran di Kantor KPU NTB, Rabu (10/1) sore.
"Dr Zul mengaku mendapat banyak masukan dari setiap perjumpaan dengan masyarakat."Mataram, GetarMerdeka.com - Calon gubernur NTB Zulkieflimansyah menyambangi masyarakat di Kabupaten Sumbawa, NTB pada Selasa (27/2). Kehadiran pria yang akrab disapa Dr Zul di Pasar Labuan Sumbawa sontak menarik perhatian para pengunjung dan pedagang pasar yang antusias menyambut kedatangan kader PKS tersebut. Bahkan, beberapa di antara pedagang meminta berswafoto.
Salah seorang pedagang jamu di Pasar Labuan, Mbok Mariyam, berharap Zul yang berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalilah dapat melanjutkan ikhtiar Tuan Guru Bajang (TGB) --Gubernur NTB saat ini--. Mbok Mariyam juga berharap, Zul-Rohmi mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Sumbawa.
Yang menarik, Mbok Mariyam menyuguhkan segelas jamu yang sudah diracik khusus untuk Dr Zul. Perempuan paruh baya ini mengaku jamu tersebut untuk menghilangkan pegal linu, rasa lelah dan mengembalikan kebugaran. "Harapannya agar Doktor Zul diberikan kesehatan untuk selalu dan terus menyapa masyarakat," ujar Mbok Mariyam tersipu malu.
Dr Zul mengaku tidak menyangka dengan sambutan para pedagang dan masyarakat di Kabupaten Sumbawa. Zul mengucap banyak terima kasih kepada Mbok Mariyam yang menyuguhkan jamu. "Jamunya Mbok Mariyam super mantap, pelaku usaha seperti Mbok Mariyam harus mendapat perhatian khusus ke depannya," kata Dr Zul.
Dr Zul mengaku mendapat banyak masukan dari setiap perjumpaan dengan masyarakat. Hal seperti memang harus ia lakukan guna menyerap aspirasi masyarakat dan menjalin silaturahmi antara calon pemimpin denah. rakyat yang akan dipimpinnya.
Selain pasar tradisional, Dr Zul juga mendatangi ke Terminal Sumer Payung dan berbincang dengan para sopir, pedagang kaki lima dan penumpang bus dari berbagai daerah di NTB. Selepas dari Terminal Sumer Payung, Dr Zul bertolak ke Hotel Sernu Raya menghadiri Rakercab Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa yang bertekad mewujudkan Zul-Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023.
Harapan Bunda
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com
Di kesempatan terpisah sosok Dr Zul selalu menjadi Viral Facebook, menurut Netizen Deddy AZ
Karpet Merah Untuk Dr Bang Bang Zul Zulkieflimansyah, "Anak NTB itu Kembali ke Pangkuan Bunda."
Sudah cukup NTB ini jadi bahan olokan. Sudah saatnya kita menghapus seluruh stigma buruk yang ditahbiskan ke provinsi kita ini.
Nasib Tidak Baiklah, Nasib Tergantung Bali. Nomor Tiga di Bawah.
Berapa lama lagi kita mau menanggung malu. Saatnya untuk menghentikan semua itu sudah tiba. NTB harus melanjutkan berbagai prestasi dan perubahan yang ditorehkan TGH Zainul Majdi MA. Gubernur yang sukses mengangkat martabat orang NTB di tingkat nasional.
Ada harapan pada sosok Dr Zulkieflimansyah.
Anak NTB yang telah lama pergi. Bekerja dan mengabdi di daerah orang. Kini dia telah kembali. Mari sambut dengan menggelar karpet merah.
Ini bukan soal primordialisme. Kita bicara tentang profesionalisme untuk terus memperbaiki derajat bangsa NTB (Sasak, Samawa, Mbojo). Jika demokrasi ini dipandang dari sudut primordialisme artinya kita sedang mundur ke belakang. Kita kembali hidup di jaman ketika listrik belum masuk NTB.
Demokrasi harus dipandang dari sudut profesionalisme. Siapa yg mampu membawa kemajuan disitulah kita titipkan daerah ini.
Perubahan-perubahan yang dilakukan seorang doktor ahli tafsir lulusan Al Azhar Kairo Dr Zainul Majdi harus diakui telah membawa konfidensi bangsa NTB ke level yang lebih tinggi. Meski secara statistik Indeks Pembangunan Manusia NTB masih di lapis bawah dan bergerak lamban.
Perubahan yang dirasakan sekarang ini bukanlah terjadi secara serta merta. Tetapi merupakan hasil disain yang dilakukan oleh orang-orang berilmu. Kata tokoh masyarakat Lewi Rato, Kota Bima Drs H Usman Umar, orang berilmu itu makamnya 1000 tahun perjalanan dibanding dengan orang yang tidak berilmu. Dan ukuran keilmuan yang diakui adalah sekolah dan gelar yang disandangkan pada namanya. Maka tidak diragukan lagi sisi keilmuan Dr Zulkieflimansyah dan Dr Siti Rohmi Djalilah.
Bang Zul bisa sekolah di Darwin High School di Darwin dan di Sadadeen Secondary College di Alice Springs tentu karena ilmu. Mencapai gelar doktor dalam usia relatif muda juga pengakuan atas keilmuannya.
Dia menjadi sosok yang tepat untuk menggantungkan harapan untuk melanjutkan perubahan yang sudah dirintis TGB. Perubahan tanpa fondasi keilmuan yang kuat adalah perubahan yang terjadi secara sunatullah. Sifatnya unpredictable dan itu berjalan sangat lambat. Mengikuti garis evolusi.
Tentu kita tidak mau seperti ini..! Karena waktu berjalan begitu cepat.
Kita tentu ingin perubahan yang cepat. Yang didesain dengan landasan keilmuan. Terencana dan terstruktur. Tahap-tahap yang dilalui diperhitungkan.
Karena itu kehadiran pemimpin berilmu adalah need (kebutuhan) lebih-lebih pada era kemajuan teknologi seperti saat ini.
Siapa yang menguasai teknologi dia akan berada di depan pada setiap garis kemajuan. Dan teknologi hanya bisa dikuasai orang-orang berilmu.
Duo doktor adalah jaminan bagi sebuah kemajuan. Satu doktor dengan basis ilmu keguruan. Satu lagi doktor dengan basis ilmu science. Ini perpaduan yang apik untuk menuju NTB Gemilang.
Mari bayangkan andai kata dalam 5 tahun ke depan ada 500 anak muda jebolan LN yang keilmuan mumpuni. Mereka dicetak melalui seleksi dan terencana.
Ketika mereka pulang bisa jadi praktisi, peneliti, guru, dosen guna membangun daerah ini.
"Tapi saya tidak membayangkan mereka kembali ke NTB. Biarkan mereka menjadi diaspora yang berbuat untuk NTB," ujar Dr Zul.
Dalam bayangan dia, 10 sampai 15 tahun ke depan SDM NTB menguasai jabatan-jabatan strategis di negara ini maka dengan sendirinya mereka berbuat untuk NTB.
[ROL/UBA/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : RepublikaOnline/Facebook