Pentagon AS, GetarMerdeka.com - Menteri Pertahanan James N. Mattis menyambut Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Pentagon, Senin (26/3) waktu AS, dalam sebuah pertemuan guna membahas bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama bagi kedua negara.
"Saya percaya kedua negara kita memiliki peluang - mungkin bahkan peluang sekali dalam satu generasi - untuk kerja sama dalam masalah ekonomi, diplomatik dan keamanan bersama," kata Mattis dalam sebuah upacara penyambutan. "Saya pikir penting bagi negara-negara kita untuk bekerja bersama dan berbagi tanggung jawab untuk keamanan regional di persimpangan kritis perdagangan global".
Indonesia adalah titik tumpu geografis dan diplomatik untuk kawasan Indo-Pasifik, Mattis mengatakan, mencatat kemampuannya untuk membangun konsensus dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yang ia sebut faktor penting dalam upaya untuk memperluas kontraterorisme, meningkatkan kerja sama maritim dan mempromosikan kolektif keamanan.
"Kami juga menghargai dukungan Indonesia untuk upaya rekonsiliasi di Afghanistan," kata Mattis. Kami menyambut inisiatif Anda untuk menjadi tuan rumah pertemuan segitiga para pemimpin agama di Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia. Mengingat masyarakat multietnis bangsa Anda, suara Anda dalam mengecam kekerasan teologis dan dukungan Anda terhadap proses perdamaian menunjukkan jalan menuju perdamaian abadi di Afghanistan, negara yang telah menderita terlalu lama karena perang, kata Mattis seperti dikutip dari situs resmi Departemen Pertahanan AS, Selasa (27/3).
Ia berterima kasih kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk kepemimpinan Indonesia dalam pelatihan dan interoperabilitas dengan negara tetangga. "Kami percaya itu adalah faktor stabilisasi, apa yang Anda lakukan," katanya. "Perjanjian kerja sama trilateral Anda dengan Malaysia dan Filipina berfungsi sebagai model yang baik dari Laut Natuna Utara, ke Laut Sulu dan seterusnya".
Mattis mengatakan Indonesia adalah mitra yang memiliki pikiran sama dalam nilai-nilai demokrasi. Amerika Serikat sangat menghargai hubungan militer antara kedua negara, khususnya karena Indonesia mendukung kepentingan mereka dan menghormati hukum internasional demi integritas teritorial di laut China Selatan serta kedaulatan wilayah.
[mdk/frh/gmc]
Sumber : merdekacom
