Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Tahun Politik, Industri Mamin Diestimasi Meroket 10 Persen

Journalist: Dinda Audriene Muthmainah/ desk info | Rabu, 31/01/2018 | 18:11 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia mengestimasi industri makanan dan minuman tumbuh 10 persen pada 2018 karena maraknya tahun politik. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru).
"Sebagaimana diketahui, pesta demokrasi akan kembali terjadi pada tahun ini, di mana 171 pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak bakal berlangsung pada pertengahan tahun 2018. "Pemerintah juga perlu memastikan pilkada berlangsung aman dan damai,"
Jakarta, GetarMerdeka.com - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) optimistis tahun politik akan membawa berkah bagi industri makanan dan minuman (mamin). Maka itu, asosiasi mengestimasi industri mamin dapat tumbuh 10 persen pada 2018.
Ketua GAPMMI Adhi Lukman mengatakan, tahun politik akan membuat jumlah uang yang beredar lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2017. Artinya, tingkat konsumsi masyarakat pun akan meningkat tahun ini.
"Pemerintah juga sudah menyatakan uang beredar diperkirakan lebih banyak lima persen dari rata-rata tahunan," ucap Adhi, Selasa (30/1).
Sebagaimana diketahui, pesta demokrasi akan kembali terjadi pada tahun ini, di mana 171 pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak bakal berlangsung pada pertengahan tahun 2018.
"Pemerintah juga perlu memastikan pilkada berlangsung aman dan damai," terang Adhi.
Namun, hal tersebut bukan satu-satunya faktor pendorong bagi industri mamin. Adhi melanjutkan, indikator lainnya berasal dari kebijakan pemerintah berupa Peraturan Menteri Pertanian nomor 38/2017 mengenai rekomendasi impor produk hortikultura.
Selain itu, Peraturan Menteri Perdagangan nomor 91/2017 terkait Ketentuan Impor Produk Kehutanan. Kedua aturan ini merupakan kemudahan bagi pengusaha di industri mamin dalam memperoleh impor bahan baku produksi dan kemasan.
"Kami juga melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat serius mewujudkan iklim usaha yang kondusif," imbuh Adhi.
Sayangnya, Adhi berpendapat, masih ada beberapa hal yang menjadi tantangan bagi industri mamin sepanjang tahun 2018. Ia menjabarkan, beberapa tantangan itu meliputi kebijakan ketersediaan bahan baku industri mamin seperti garam, gula, daging sapi, dan susu.
"Kami berharap pemerintah dapat mengakomodir masukan kami mengingat pentingnya kontribusi industri mamin," tegas Adhi.
Adhi menerangkan, industri mamin berkontribusi sebesar 6,21 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada kuartal III 2017. Kontribusi itu naik 3,85 persen dibandingkan dengan kuartal III 2016.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri mamin tumbuh 9,46 persen pada kuartal III 2017. Namun, bila diakumulasi dari awal tahun 2017 hingga akhir September 2017 rata-rata pertumbuhannya sebesar 8,24 persen.
[cnn/lav/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : cnnindonesia




ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis

Trending Selebriti

Citizen Jurnalism